" Dari-Nya aku datang, Dan kepada-Nya jua akan aku dikembalikan "
Bismillah.
Kisah aku. suka main sembunyi-sembunyi. suka melakar pada warkah bisu. mungkin acapkali. angan-angan capai mimpi yang tinggi persis Langit. Megah menaungi tapi meneduhkan. Aku hanya ingin terus berlari tinggalkan cerita sepi busuk . basi . jauh dari sisi. Aku bukan insan sempurna. hanya berpeluk pada dosa. yang tidak berpehujungnya.
Bila tiba saatnya nanti Aku bakal pergi. Tempat itu Jauh dan jauh. Moga ketemu kita di sana ya! Moga sesiapa yang membaca tulisanku, kelak mendoa'kan kesalamatanku dari azab api neraka.
| Jazakumullahu khayran katsira.| Sentiasa mendoa'kan sahabat dalam doa'ku di kejauhan.
:) ada lagi? Hanya bercanda.
menyambung " Taaruf "nya terus di sini ya !
Hanya sesama Muslimah permata agama.
Tarbiyyah?
mengajarku lebih dewasa.
dari biasa-biasa
ke luar biasa
menguji calar-calar keegoan
untukku genggam
sebesar Ketabahan.
membina secebis ketaqwaan
impian Rabbaniyyin
Tidaklah patut bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Kitab ugama dan hikmat serta pangkat Nabi, kemudian ia tergamak mengatakan kepada orang ramai: “Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang menyembahku dengan meninggalkan perbuatan menyembah Allah”. Tetapi (sepatutnya ia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbaniyin (yang hanya menyembah Allah Taala – dengan ilmu dan amal yang sempurna), kerana kamu sentiasa mengajarkan isi Kitab Allah itu, dan kerana kamu selalu mempelajarinya [Surah Ali-‘Imran: 3:79]
Aku sekarang
menyusun jihatku
Terkadang tersilap langkah
aku tajdidkan kembali
terasa bila memandang "dia"
dalam lubuk hati terpasang niat
ingin sekali menjadi sepertinya
kamu tahu?
Seindah Haura'.
mampukah
agar bidadari syurga mencemburuiku.
Biarkan bidadari Syurga mencumburuimu.
Al-Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Salamah, bahwa ia Radhiyallaahu ’Anha berkata, ”Ya Rasulullah, jelaskanlah padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli (Ad Dukhan 51-54)."
Beliau menjawab, ”Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambut berkilau bak sayap burung Nasar.”
Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, ”Jelaskanlah padaku Ya Rasulullah, tentang firman-Nya: Laksana mutiara yang tersimpan baik (Al Waqi’ah 23)...!”
Beliau menjawab, ”Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia...”
Aku bertanya, ”Ya Rasulullah, jelaskanlah kepadaku tentang firman Allah: Di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar Rahman 70)...!”
Allah menjawab, ”Akhlaqnya baik dan wajahnya cantik jelita.”
Aku bertanya lagi, Jelaskanlah padaku firman Allah: Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” (Ash Shaffat 49)...!”
Beliau menjawab, ”Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada pada bagian dalam telur dan terlindung dari kulit bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”
Aku bertanya lagi, ”Ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah: Penuh cinta lagi sebaya umurnya (Al Waqi’ah 37)...!”
Beliau menjawab, ”Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.”
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka pada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ’Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya’.”
Dakap erat-erat Hatimu
serahkan tulus
pada Sang Khaliq
Biarkan cinta suci itu meneduhmu
Dia tahu segalanya
Dia tahu apa Terbaik buatmu.
maka,gendong husnudzon
itu jangan sampai jatuh ya!
biarkan segenap zarah baik
itu tertanam dasar jiwamu..
"Berharap diriku terjaga persis mutiara. Cengkerang itulah persis kamarnya yang tertutup dan selamat."
:) heeee
Cuma
doa'
doa'
dan
do'a lagi
kerna
Dia mendengarkan
segalanya darimu.
Dia rindukan segala bisikanmu.
Jangan lupa,usaha ya ;)
Sekadar Impian, Wardatul Jannah, at 12.53 am
<$BlogItemCreate$>
Seuntai Madah untuk dihayati, setitis ilmu untuk dikongsi :)
Kebaikan Teristimewa
dingin-damai-tenang-teduh-menaungi
Seperti lirihnya hujan menjatuh.
seperti itu hati aku jatuh.
Aku mahu menjadi seperti hujan itu ;
yang tetap memberi nikmat walau di hujung rintik. ;
yang tetap memberi manfaat walau kemana bumi ia basahi.
meski, sudah telat-lewat pada aliran ujung kristal jernih sedikitnya ;
kapan pun, ia tetap kan bermakna bila sedikitnya itu ;
menghasilkan lekukan yang begitu dalam.
Firman Allah swt ;
" Sesungguhnya, perumpamaan kehidupan duniawi itu , adalah seperti air ( hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai pula perhiasannya... " (yunus:24)
mungkin, aku patut hadir persis bunga ;
rasa-kesankan jiwa yang begitu syukur atas nikmatNya ;
yang melimpah-ruah.
aku tak layak;
bahkan tak mampu menggegar dunia ;
tapi, manfaatkan lah sebuah aksara ;
tika makin sesatnya dunia ;
maka, bersaksikanlah aku telah menyampaikan.
Tarbiyyah?
mengajarku lebih dewasa.
dari biasa-biasa
ke luar biasa
menguji calar-calar keegoan
untukku genggam
sebesar Ketabahan.
membina secebis ketaqwaan
impian Rabbaniyyin
Tidaklah patut bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Kitab ugama dan hikmat serta pangkat Nabi, kemudian ia tergamak mengatakan kepada orang ramai: “Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang menyembahku dengan meninggalkan perbuatan menyembah Allah”. Tetapi (sepatutnya ia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbaniyin (yang hanya menyembah Allah Taala – dengan ilmu dan amal yang sempurna), kerana kamu sentiasa mengajarkan isi Kitab Allah itu, dan kerana kamu selalu mempelajarinya [Surah Ali-‘Imran: 3:79]
Aku sekarang
menyusun jihatku
Terkadang tersilap langkah
aku tajdidkan kembali
terasa bila memandang "dia"
dalam lubuk hati terpasang niat
ingin sekali menjadi sepertinya
kamu tahu?
Seindah Haura'.
mampukah
agar bidadari syurga mencemburuiku.
Biarkan bidadari Syurga mencumburuimu.
Al-Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Salamah, bahwa ia Radhiyallaahu ’Anha berkata, ”Ya Rasulullah, jelaskanlah padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli (Ad Dukhan 51-54)."
Beliau menjawab, ”Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambut berkilau bak sayap burung Nasar.”
Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, ”Jelaskanlah padaku Ya Rasulullah, tentang firman-Nya: Laksana mutiara yang tersimpan baik (Al Waqi’ah 23)...!”
Beliau menjawab, ”Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia...”
Aku bertanya, ”Ya Rasulullah, jelaskanlah kepadaku tentang firman Allah: Di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar Rahman 70)...!”
Allah menjawab, ”Akhlaqnya baik dan wajahnya cantik jelita.”
Aku bertanya lagi, Jelaskanlah padaku firman Allah: Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” (Ash Shaffat 49)...!”
Beliau menjawab, ”Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada pada bagian dalam telur dan terlindung dari kulit bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”
Aku bertanya lagi, ”Ya Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah: Penuh cinta lagi sebaya umurnya (Al Waqi’ah 37)...!”
Beliau menjawab, ”Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.”
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka pada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ’Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya’.”
Dakap erat-erat Hatimu
serahkan tulus
pada Sang Khaliq
Biarkan cinta suci itu meneduhmu
Dia tahu segalanya
Dia tahu apa Terbaik buatmu.
maka,gendong husnudzon
itu jangan sampai jatuh ya!
biarkan segenap zarah baik
itu tertanam dasar jiwamu..
"Berharap diriku terjaga persis mutiara. Cengkerang itulah persis kamarnya yang tertutup dan selamat."
:) heeee
Cuma
doa'
doa'
dan
do'a lagi
kerna
Dia mendengarkan
segalanya darimu.
Dia rindukan segala bisikanmu.
✿ ~Lestari Salju kedamaian..Jika musim dingin menyeluruh,.Sang sakura tetap teguh akan pendiriannya..dia tetap di situ,dihiasi kelopak yang indah dan haruman mewangi..Apabila hembusan angin gemalai meniup,gugurnya ia berharap tinta yang diukir membuah Saham kelak..RedhaNya dicari :)
SAHABAT;
AL-HUBB;
Cinta Teragung
“
Bila kita titip tinta dari hati,
Bila kita doa' dari hati,
Bila semuanya ikhlas terpahat dari hati.
InsyaAllah, akan tiba juga kepada yang memiliki hati,
Yakinlah dengan Tuhan pemilik hati.Hee
Perjuangan
Suatu hari,
kita akan perlahan-lahan sedar,
yang kita cuma punya Tuhan. Rindu waktu berseorangan. Itulah masa yang terbaik berdua-duaan dengan Tuhan :')
Seindah Mawar Berduri
siapa kita di masa silam,
tidak menentukan kita sama di masa hadapan.
kerana yang silam sepatutnya ditinggalkan.
yang hadapan patut diperjuangkan.